Berkah Ramadan di Kampungku
Ramadan tiba dengan penuh suka cita di kampungku. Setiap sore, suasana di masjid menjadi lebih ramai dari biasanya. Anak-anak kecil berlomba-lomba datang lebih awal untuk membantu menata sajadah, sementara para ibu menyiapkan takjil di dapur masjid.
Aku dan teman-temanku tidak sabar menunggu waktu berbuka. Setiap sore, kami pergi ke pasar Ramadan yang penuh dengan makanan lezat seperti kolak, gorengan, dan es buah. Meskipun begitu, kami berusaha menahan diri dan tidak tergoda untuk mencicipi makanan sebelum azan Magrib berkumandang.
Saat malam tiba, suasana kampung semakin semarak dengan salat tarawih berjamaah. Setelah salat, kami berkumpul di teras masjid untuk mendengarkan ceramah singkat dari ustaz. Beliau selalu mengingatkan kami tentang pentingnya bersabar dan berbuat baik selama Ramadan.
Hari demi hari berlalu, hingga akhirnya tiba malam yang paling dinantikan, yaitu malam Lailatul Qadar. Malam itu, masjid penuh dengan jamaah yang berdoa dengan khusyuk. Kami semua berharap mendapatkan berkah dan ampunan dari Allah.
Ketika Ramadan hampir berakhir, ada perasaan sedih di hati. Bulan yang penuh keberkahan ini akan segera pergi, meninggalkan kenangan manis di kampung kami. Namun, kami tetap bersyukur karena telah menjalani Ramadan dengan penuh kebahagiaan dan kebersamaan.